Sabtu, 07 Juni 2014

Alfred Adler

Alfred Adler


Assembling from: http://www.theguardian.com/uk/2011/apr/10/alfred-adler-ashes-found-edinburgh







            Tokoh

Ø  Biografi:
§  Lahir di Wina pada tanggal 9 Februari 1870
§  Anak ketiga
§  Anak seorang pengusaha
§  Di usia 5 tahun nyaris tewas akibat pneumonia
§  Lulus sebagai dokter dari Universitas WIna di tahun 1895
§  Karirnya berawal sebagai Optalmologis, kemudian dalam lapangan psikiatri
§  Awalnya bekerja sama dengan Freud, yang tadinya menjadi anggota ia akhirnya menjadi presiden “Masyarakat Psikoanalis Wina”
§  1911 Mengundurkan diri dari kenggotaannya dalam “Masyarakat Psikoanalis Wina” dan mengembangkan pendapatnya yang menyimpang dari pendapat Freud
§  mendirikan aliran baru yang diberi nama “Individual Psychologie”
§  1935 Adler menetap di Amerika Serikat, melanjutkan prakteknya sebagai ahli penyakit saraf, menjadi guru besar dalam psikologi medis di Long Island College of Medichine
§  mempunyai majalah tersendiri yaitu The Anerican Journal of Individual Psychology
§  meninggal di Scotlandia pada tahun 1973
                       

Ø  Pemikiran:
                        Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan social. Menurut adler manusia pada dasarnya adalah mahluk social. Ia percaya bahwa sejak lahir manusia telah dikaruniai dengan kesadaran bersosial dan hanya keterpaksaan (kompensasi) yang membuatnya bertanggung jawab kepada manusia lain untuk dapat mencapai kesejahteraan yang baik bagi dirinya dan orang lain. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, mengikuti kegiatan-kegiatan kerja sama social, menempatkan kesejahteraan social diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup dimana mengutamakan orientasi social. Pada akhirnya Adler meyakinkan bahwa manusia adalah mahluk yang menyimpan interest social yang sangat dalam.
            Evolusi dalam pemikiran Adler adalah Sebuah perubahan yang mengikuti struktur teori yang dibuatnya, sehingga merupakan refleksi tentang perilaku manusia. Diawali dengan sebuah penggabungan yang meningkat pada manusia yang menghasilkan sebuah penggabungan yang meningkat pada manusia yang menghasilkan sebuah agresi sebagai mahluk, merupakan sebuah konsep luas yang menghentikan pemikirannya dari sex sebagai hal utama yang menggerakan manusia, ia bergerak untuk meningkatkan bahwa manusia adalah mahluk yang mrmiliki karakteristik yang kompleks dalam mencari kekuatan utama. Kongklusi adler mengenai motivasi yang sesungguhnya dalam diri manusia adalah untuk mencari dan menjadi superior.
             Menurut Adler manusia dilahirkan dalam keadaan tubuh yang lemah. Kondisi ketidak berdayaan ini menimbulkan perasaan inferior (merasa lemah atau tidak mampu) dan ketergantungan kepada orang lain. Manusia menurut Adler merupakan mahluk yang saling tergantung secara social. Syarat utama keseharan jiwa sesoeroang adalah perasaan bersatu dengan orang lain yang ada sejak manusia di lahirkan. Berdasarkan pradigma tersebut kemudian Adler mengembangkan teorinya secara ringkas disajikan sebagai berikut:

1. Individualitas sebagai pokok perosalan
            pemilihan nama Individual Psychology Adler memiliki harapan yaitu agar dapat menekankan keyakinan bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecah (Alwisol, 2005: 90). Psikologi Individual menekankan kesatuan kepribadian. Menurut Adler, setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas, dan perilakunya menunjukan corak khas gaya kehidupannya yang bersifat individual, yang diarahkan pada tujuan tertentu.

2. Kesadaran dan Ketidak Sadaran
            Pikiran sadar menurut Adler adalah apa saja yang dipahami dan diterima individu serta dapat membantu sebuah perjuangan yang nantinya akan mencapai keberhasilan. Adler memandang unitas(kesatuan) kepribadian juga terjadi antara kesadaran dan ketidak sadaran (Alwisol, 2005: 92) menurut Adler, tingkah laku tidak sadara adalah bagian dari tujuan final yang belum terformulasi dan belum terpahami secara jelas. Adler menolak pandangan bahwa kesadaran dan ketidaksadaran adalah bagian yang bekerja sama dalam system yang unify.
            Ilustrasi Adler tentang perbandingan antara alam sadar dan alam tak sadar berbeda degan Freud, dimana Freud memakai gunung es sebagai ilustrasi yang menggambarkan antara perbandingan alam sadar dengan alam tak sadar, Adler memakai ilustrasi mahkota pohon dan akar, keduanya berkembang kea rah yang berbeda untuk mencapai kehidupan yang sama.

3. Dua Dorongan Pokok
            setiap individu memiliki dua dorongan pokok yang mendorong serta melatar belakangi segala      perilakunya, yaitu:
            a. Dorongan Kemasyarakatan, yaitu hal yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan orang lain;
            b. Dorongan Keakuan, yaitu hal yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan diri sendiri.

4. Perjuangan ke Arah Superior
            Individu memulai hidupnya dengan kelemahan fisik yang menimbulkan perasaan inferior. Perasan ini yang kemudian akan menjadi pendorong agar dirinya bisa sukses dan tidak menyerah pada inferioritasnya. Adler berpendapat bahwa manusia memulai hidup dengan dasar kekuatan perjuangan yang diaktifkan oleh kelemahan fisik neonatal (Alwisol 2005: 95). Kelemahan fisik akan menimbulkan perasaan inferior. Jika seorang individu jiwanya tidak sehat akan mengembangkan perasaan inferioritasnya secara berlebihan dan berusaha mengkompensasikannya dengan membuat tujuan menjadi superioritas personal. Begitu pula dengan sebaliknya, orang yang sehat jiwanya dimotivasi oleh perasaan normal ketidak lengkapan diri dan minat social yang tinggi. Mereka berjuang menjadi sukses.

5. Gaya Hidup (Style of Life)
            menurut Adler setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi superior. Namun setiap orang berusaha mewujudkan keinginan tersebut dengan gaya hidup yang berbeda-beda. Adler menyatakan bahwa gaya hidup adalah cara unik dari setiap orang dalam berjuang untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan oleh yang bersangkutan dalam kehidupan tertentu dimana ia berada(Alwisol,2005).
            Menurut Adler Gaya hidup seseotang telah terbentuk pada umur 4-5 tahun. Gaya hidup seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intristik (heriditas) dan lingkungan objektip, tetapi dibentuk oleh orang yang bersangkutan melalui pengamatan dan interpretasi terhadap keduanya. Menurut Adler, Gaya hidup itu tidak mudah berubah. Ekspresi nyata dari gaya hidup mungin akan berubah tetapi dasar gayanya tetap sama, terkecuali bila individu menyadari kesalahannya dan secara sengaja mengubah arah tujuannya.

6. Minat Sosial (Social Interest)
            Minat social adalah bagian dari hakikat manusia dalam besaran yang berbeda muncul pada tingkah laku setiap orang. MInat social membuat individu mamp berjuang mengejar superioritas dengan cara yang sehat dan tidak tersesat ke salah suai. Semua kegagalan neurotic, psikotik, criminal, pemabuk, anak bermasalah, dll. Menurut Adler hal itu terjadi karena penderita kurang memiliki minat social.

7. Kekuatan Kreatif Self(Self Creative)
            Menurut Adler, Self kreatif ini bersifat padu, konsisten, dan berdaulat dalam struktur kepribadian. Self Kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subjektif, dinamis, menyatu, personal dan unik.

8. Konstelasi Keluarga
            Konstelasi berpengaruh dalam pembentukan kepribadian. Kepribadian anak pertama, anak tengah, anak terakhir, dan anak tunggal berbeda, karena perlakuan yang diterima dari orangtua dan saudara-saudara pun akan berbeda.

9. Posisi Tidur dan Kepribadian
            Dari observasi yang telah dilakukan kepada pasien Adler, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan posisi tidur seseorang dengan kepribadiannya (Masrun, 1977: 43-44).
            a. Tidur Terlentang, menunjukan bahwa orang yang bersangkutan memiliki sifat pemberani dan bercita-cita tinggi.
            b. Tidur Berguling(mlungker), menunjukan bahwa sifat orang yang bersangkutan penakut dan lemah dalam mengambil keputusan.
            c. Tidur Menggeliat tidak karuan, menunjukan bahwa orang yang bersangkutan memiliki sifat yang tidak teratur, ceroboh, dst.
            d. Tidur dengan kaki di atas bantal, menunjukan orang ini menyukai petualangan
            e. Tidur dilakukan dengan mudah, memiliki proses penyesuaian diri dengan baik.

10. Kompleks Inferioritas dan Neurosis
            Perasaan yang berlebihan bahwa diirnya merupakan orang yang tidak mampu, Adler menyatakan bahwa gejala tersebut paling sedikit disebabkan oleh tiga hal, yaitu: memiliki cacat jasmani, Dimanjakan, dan dididik dengan kekerasan (Masrun, 1977: 46).
            Tanda bahwa anak mengidap kompleks inferioritas dalah gagap dan buang air kecil sewaktu tidur (ngompol). Menurut pandangan Adler, kompleks inferioritas bukan persoalan yang kecil, melainkan sudah termasuk dalam neurosis atau gangguan jiwa, artinya masalah tersebut sama besarnya dengan masalaj kehidupan itu sendiri.

11. Perkembangan Abnormal
            Adler menidentifikasi bahwa ada tiga factor yang membuat individu menjadi salah suai, yaitu sebagai berikut
a. Cacat fisik yang parah
            Cacat fisik yang parah, baik itu dibawa sejak lahir atau akibat kecelakaan, dan penyakit, tidak cukup untuk membuat salah suai. Bila cacat tersebut diikuti dengan perasaan inferior yang berlebihan maka akan terjadilah gejala salah suai.
b. Gaya hidup manja
            Gaya hidup seperti ini adalah sebagian sumber penyebab utama neurosis. Anak yang dimanja memiliki minat social yang kecil dan tingkat aktifitas yang rendah. Ia menikmati permanjaan dan berusaha agar tetap dimanja, dan mengembangkan hubungan yang parasite dengan ibunya kepada orang lain. Ia berharap bahwa orang lain memperhatikan dirinya, melindunginya, dan memusatkan semua keinginan yang mementingkan dirinya sendiri. Gaya hidup yang manja mudah dikenali dengan ciri-ciri: sangat mudah putus asa, selalu ragu, sangat sensitive, tidak sabaran, dan emosional.

c. Gaya Hidup diabaikan
            Anak merasa tidak dicintai dan tidak dikehendaki, akan menimbulkan gaya hidup diabaikan. Menurut Adler, diabaikan merupakan konsep yang relative, tidak ada orang yang merasa mutlak diabaikan. Ciri-ciri anak yang diabaikan memiliki kesamaan dengan anak yang dimanjakan, tetapo pada umumnya anak yang diabaikan lebih dicurigai dan berbahaya bagi orang lain.

         Perilaku manusia menurut Psikologi Individual Adler

Tujuan akhir perilaku individu yang nantinya dapat dijadikan gambaran untuk menerangkan perilaku tersebut. Aktifitas seperti perkawinan, pellanggaran hukum, bunuh diri, humor, keadaan supranatural, merokok, bermain dan rekreasi, serta psikoneurosis, adalah aktifitas yang bertujuan menurut apa yang di rumuskan oleh individu, yang di pengaruhi oleh perasaan rendah diri atau superior yang khas, gaya hidup dan diri yang kreatif yang khas pula.
             

Quotes Alfred Adler:

           



 Assembling from: http://www.rugusavay.com/alfred-adler-quotes/