Alfred Adler
Assembling from: http://www.theguardian.com/uk/2011/apr/10/alfred-adler-ashes-found-edinburgh
Tokoh
Ø
Biografi:
§
Lahir
di Wina pada tanggal 9 Februari 1870
§
Anak
ketiga
§
Anak
seorang pengusaha
§
Di
usia 5 tahun nyaris tewas akibat pneumonia
§
Lulus
sebagai dokter dari Universitas WIna di tahun 1895
§
Karirnya
berawal sebagai Optalmologis, kemudian dalam lapangan psikiatri
§
Awalnya
bekerja sama dengan Freud, yang tadinya menjadi anggota ia akhirnya menjadi
presiden “Masyarakat Psikoanalis Wina”
§
1911
Mengundurkan diri dari kenggotaannya dalam “Masyarakat Psikoanalis Wina” dan
mengembangkan pendapatnya yang menyimpang dari pendapat Freud
§
mendirikan
aliran baru yang diberi nama “Individual Psychologie”
§
1935
Adler menetap di Amerika Serikat, melanjutkan prakteknya sebagai ahli penyakit
saraf, menjadi guru besar dalam psikologi medis di Long Island College of
Medichine
§
mempunyai
majalah tersendiri yaitu The Anerican Journal of Individual Psychology
§
meninggal
di Scotlandia pada tahun 1973
Ø
Pemikiran:
Adler berpendapat bahwa
manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan social. Menurut adler
manusia pada dasarnya adalah mahluk social. Ia percaya bahwa sejak lahir
manusia telah dikaruniai dengan kesadaran bersosial dan hanya keterpaksaan
(kompensasi) yang membuatnya bertanggung jawab kepada manusia lain untuk dapat
mencapai kesejahteraan yang baik bagi dirinya dan orang lain. Mereka
menghubungkan dirinya dengan orang lain, mengikuti kegiatan-kegiatan kerja sama
social, menempatkan kesejahteraan social diatas kepentingan diri sendiri dan
mengembangkan gaya hidup dimana mengutamakan orientasi social. Pada akhirnya
Adler meyakinkan bahwa manusia adalah mahluk yang menyimpan interest social
yang sangat dalam.
Evolusi dalam pemikiran Adler adalah
Sebuah perubahan yang mengikuti struktur teori yang dibuatnya, sehingga
merupakan refleksi tentang perilaku manusia. Diawali dengan sebuah penggabungan
yang meningkat pada manusia yang menghasilkan sebuah penggabungan yang
meningkat pada manusia yang menghasilkan sebuah agresi sebagai mahluk,
merupakan sebuah konsep luas yang menghentikan pemikirannya dari sex sebagai
hal utama yang menggerakan manusia, ia bergerak untuk meningkatkan bahwa
manusia adalah mahluk yang mrmiliki karakteristik yang kompleks dalam mencari
kekuatan utama. Kongklusi adler mengenai motivasi yang sesungguhnya dalam diri
manusia adalah untuk mencari dan menjadi superior.
Menurut Adler manusia dilahirkan dalam keadaan
tubuh yang lemah. Kondisi ketidak berdayaan ini menimbulkan perasaan inferior
(merasa lemah atau tidak mampu) dan ketergantungan kepada orang lain. Manusia
menurut Adler merupakan mahluk yang saling tergantung secara social. Syarat
utama keseharan jiwa sesoeroang adalah perasaan bersatu dengan orang lain yang
ada sejak manusia di lahirkan. Berdasarkan pradigma tersebut kemudian Adler
mengembangkan teorinya secara ringkas disajikan sebagai berikut:
1. Individualitas sebagai pokok perosalan
pemilihan nama Individual Psychology Adler memiliki harapan yaitu agar dapat
menekankan keyakinan bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecah
(Alwisol, 2005: 90). Psikologi Individual menekankan kesatuan kepribadian.
Menurut Adler, setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat,
serta nilai-nilai yang khas, dan perilakunya menunjukan corak khas gaya
kehidupannya yang bersifat individual, yang diarahkan pada tujuan tertentu.
2. Kesadaran dan
Ketidak Sadaran
Pikiran sadar menurut Adler adalah
apa saja yang dipahami dan diterima individu serta dapat membantu sebuah
perjuangan yang nantinya akan mencapai keberhasilan. Adler memandang
unitas(kesatuan) kepribadian juga terjadi antara kesadaran dan ketidak sadaran
(Alwisol, 2005: 92) menurut Adler, tingkah laku tidak sadara adalah bagian dari
tujuan final yang belum terformulasi dan belum terpahami secara jelas. Adler
menolak pandangan bahwa kesadaran dan ketidaksadaran adalah bagian yang bekerja
sama dalam system yang unify.
Ilustrasi Adler tentang perbandingan
antara alam sadar dan alam tak sadar berbeda degan Freud, dimana Freud memakai
gunung es sebagai ilustrasi yang menggambarkan antara perbandingan alam sadar
dengan alam tak sadar, Adler memakai ilustrasi mahkota pohon dan akar, keduanya
berkembang kea rah yang berbeda untuk mencapai kehidupan yang sama.
3. Dua Dorongan Pokok
setiap individu memiliki dua dorongan
pokok yang mendorong serta melatar belakangi segala perilakunya, yaitu:
a.
Dorongan Kemasyarakatan, yaitu hal yang mendorong manusia bertindak untuk
kepentingan orang lain;
b.
Dorongan Keakuan, yaitu
hal yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan diri sendiri.
4. Perjuangan ke Arah Superior
Individu memulai hidupnya dengan
kelemahan fisik yang menimbulkan perasaan inferior. Perasan ini yang kemudian
akan menjadi pendorong agar dirinya bisa sukses dan tidak menyerah pada
inferioritasnya. Adler berpendapat bahwa manusia memulai hidup dengan dasar
kekuatan perjuangan yang diaktifkan oleh kelemahan fisik neonatal (Alwisol
2005: 95). Kelemahan fisik akan menimbulkan perasaan inferior. Jika seorang
individu jiwanya tidak sehat akan mengembangkan perasaan inferioritasnya secara
berlebihan dan berusaha mengkompensasikannya dengan membuat tujuan menjadi
superioritas personal. Begitu pula dengan sebaliknya, orang yang sehat jiwanya
dimotivasi oleh perasaan normal ketidak lengkapan diri dan minat social yang
tinggi. Mereka berjuang menjadi sukses.
5. Gaya Hidup (Style of Life)
menurut
Adler setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi superior.
Namun setiap orang berusaha mewujudkan keinginan tersebut dengan gaya hidup
yang berbeda-beda. Adler menyatakan bahwa gaya hidup adalah cara unik dari
setiap orang dalam berjuang untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan
oleh yang bersangkutan dalam kehidupan tertentu dimana ia berada(Alwisol,2005).
Menurut Adler Gaya hidup seseotang
telah terbentuk pada umur 4-5 tahun. Gaya hidup seseorang tidak hanya
ditentukan oleh kemampuan intristik (heriditas) dan lingkungan objektip, tetapi
dibentuk oleh orang yang bersangkutan melalui pengamatan dan interpretasi
terhadap keduanya. Menurut Adler, Gaya hidup itu tidak mudah berubah. Ekspresi
nyata dari gaya hidup mungin akan berubah tetapi dasar gayanya tetap sama,
terkecuali bila individu menyadari kesalahannya dan secara sengaja mengubah
arah tujuannya.
6. Minat Sosial (Social Interest)
Minat
social adalah bagian dari hakikat manusia dalam besaran yang berbeda muncul
pada tingkah laku setiap orang. MInat social membuat individu mamp berjuang
mengejar superioritas dengan cara yang sehat dan tidak tersesat ke salah suai.
Semua kegagalan neurotic, psikotik, criminal, pemabuk, anak bermasalah, dll.
Menurut Adler hal itu terjadi karena penderita kurang memiliki minat social.
7. Kekuatan Kreatif Self(Self Creative)
Menurut
Adler, Self kreatif ini bersifat padu, konsisten, dan berdaulat dalam struktur
kepribadian. Self Kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan
mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subjektif,
dinamis, menyatu, personal dan unik.
8. Konstelasi Keluarga
Konstelasi berpengaruh dalam
pembentukan kepribadian. Kepribadian anak pertama, anak tengah, anak terakhir, dan
anak tunggal berbeda, karena perlakuan yang diterima dari orangtua dan
saudara-saudara pun akan berbeda.
9. Posisi Tidur dan Kepribadian
Dari observasi yang telah dilakukan
kepada pasien Adler, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan posisi tidur
seseorang dengan kepribadiannya (Masrun, 1977: 43-44).
a.
Tidur Terlentang, menunjukan bahwa
orang yang bersangkutan memiliki sifat pemberani dan bercita-cita tinggi.
b. Tidur
Berguling(mlungker), menunjukan bahwa sifat orang yang bersangkutan penakut
dan lemah dalam mengambil keputusan.
c.
Tidur Menggeliat tidak karuan, menunjukan bahwa orang yang bersangkutan
memiliki sifat yang tidak teratur, ceroboh, dst.
d.
Tidur dengan kaki di atas bantal, menunjukan orang ini menyukai petualangan
e.
Tidur dilakukan dengan mudah, memiliki proses penyesuaian diri dengan baik.
10. Kompleks
Inferioritas dan Neurosis
Perasaan yang berlebihan bahwa diirnya
merupakan orang yang tidak mampu, Adler menyatakan bahwa gejala tersebut paling
sedikit disebabkan oleh tiga hal, yaitu: memiliki cacat jasmani, Dimanjakan,
dan dididik dengan kekerasan (Masrun, 1977: 46).
Tanda bahwa anak mengidap kompleks
inferioritas dalah gagap dan buang air kecil sewaktu tidur (ngompol). Menurut
pandangan Adler, kompleks inferioritas bukan persoalan yang kecil, melainkan
sudah termasuk dalam neurosis atau gangguan jiwa, artinya masalah tersebut sama
besarnya dengan masalaj kehidupan itu sendiri.
11. Perkembangan Abnormal
Adler menidentifikasi bahwa ada tiga factor
yang membuat individu menjadi salah suai, yaitu sebagai berikut
a. Cacat fisik yang
parah
Cacat fisik yang parah, baik itu dibawa
sejak lahir atau akibat kecelakaan, dan penyakit, tidak cukup untuk membuat
salah suai. Bila cacat tersebut diikuti dengan perasaan inferior yang
berlebihan maka akan terjadilah gejala salah suai.
b. Gaya hidup manja
Gaya hidup seperti ini adalah sebagian
sumber penyebab utama neurosis. Anak yang dimanja memiliki minat social yang
kecil dan tingkat aktifitas yang rendah. Ia menikmati permanjaan dan berusaha
agar tetap dimanja, dan mengembangkan hubungan yang parasite dengan ibunya
kepada orang lain. Ia berharap bahwa orang lain memperhatikan dirinya,
melindunginya, dan memusatkan semua keinginan yang mementingkan dirinya sendiri.
Gaya hidup yang manja mudah dikenali dengan ciri-ciri: sangat mudah putus asa,
selalu ragu, sangat sensitive, tidak sabaran, dan emosional.
c. Gaya Hidup diabaikan
Anak merasa tidak dicintai dan tidak
dikehendaki, akan menimbulkan gaya hidup diabaikan. Menurut Adler, diabaikan
merupakan konsep yang relative, tidak ada orang yang merasa mutlak diabaikan.
Ciri-ciri anak yang diabaikan memiliki kesamaan dengan anak yang dimanjakan,
tetapo pada umumnya anak yang diabaikan lebih dicurigai dan berbahaya bagi
orang lain.
Perilaku manusia menurut Psikologi
Individual Adler
Tujuan akhir
perilaku individu yang nantinya dapat dijadikan gambaran untuk menerangkan
perilaku tersebut. Aktifitas seperti perkawinan, pellanggaran hukum, bunuh
diri, humor, keadaan supranatural, merokok, bermain dan rekreasi, serta
psikoneurosis, adalah aktifitas yang bertujuan menurut apa yang di rumuskan
oleh individu, yang di pengaruhi oleh perasaan rendah diri atau superior yang
khas, gaya hidup dan diri yang kreatif yang khas pula.
Quotes Alfred Adler: