Kamis, 20 Maret 2014

Mengenal Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi

         
Aliran Strukturalisme
            Aliran strukturalisme merupakan studi analisis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalui metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten) pikiran, sehingga system ini juga disebut dengan psikologi konten. Aliran strukturalisme ini berasal dari pemikiran Wilhem Wundt yang kemudian di Amerika dikembangkan oleh muridnya yang bernama Edward Bradford Tichnerner.
            Psikologi strukturalisme dari Wundt dan Edward memiliki 3 tujuan yaitu:
1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar.
2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut.
3. Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan system saraf.
            Strukturalisme pertamakali diperkenalkan oleh Wundt setelah ia melakukan eksperimennya di laboratorium. Menurt aliran Strukturalisme, pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah struktur yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana. Orientasi aliran ini adalah menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hokum-hukum pembentukannya.

Aliran Fungsionalisme
            Aliran ini mempelajari fungsi dan proses mental, bukan hanya mempelajari strukturnya saja. Untuk mempelajari fungsi dan tingkah laku ini, kaum fungsionalis mengembangkan metode eksperimen selain dari metode introspeksi yang seringkali digunakan merkipun mendapat banyak kritik. Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama metode observasi tingkah laku yang terdiri dar dua bagian yaitu metode fisiologi dan metode variasi kondisi.
            Pelopor aliran Fungsionalisme ini bernama William James, yang sering disebut sebagai “Bapak Psikologi Amerika” dan aliran ini lahir di Amerika Serikat. Selain William James ada juga tokoh fungsionalisme yang lain yaitu James Rownland, Angel dan John Dewey. Menurut pandangan mereka pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah sebuah adaptasi organisme biologis. Aliran ini lebih menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitannya dengan peran yang dimainkannya dalam kehidupan. Hal itu bertujuan untuk mempelajari bagaimana pikiran bekerja, sehingga organisme dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
           

Tokoh Strukturalisme

Wilhem Wundt (1832-1920)

Lahir di NeckarauMannheim Jerman pada tanggal 16 Agustus tahun 1832 dan meninggal di usiana yang ke-88 tahun di Leipzig Jerman pada tanggal 31 Agustus 1920.
            Pria yang berkebangsaan Jerman ini dianggap sebagai titik tolak berdirinya ilmu psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya, hal itu disebabkan karena Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada tahun 1879. Memang pada tahun-tahun sebelum Wundt mendirikan Laboratoriumnya sudah dikenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikolog. Biasanya sarjana yang mempelajari psikologi adalah filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Meskipun Wundt adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya Laboratorium miliknya, itu yang membuat dia tidak disebut lagi sebagai dokter atau ahli imu faal, karena dia mengadakan eksperimen psikologi di laboratorium miliknya itu.
            Wundt pernah bersekolah di Universitas Heidelberg , Tubingen dan berlin, gelar-gelar sarjana yang dia dapatkan adalah dalam bidang hukum dan kedokteran. Awalnya dia dikenal sosiolog, filsuf dan ahli hokum, tetapi semuanya berubah saat dia mendirikan Laboratorium psikologinya itu.

Buah Pemikiran

Psikologi strukturalisme Menurut Wundt  memiliki 3 tujuan yaitu:

1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar.
2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut.
3. Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan system saraf.

           
Tiga Hukum Mental (mental chemistry) dari Wundt, yaitu:

1. Hukum resultan psikis (the law of phychis resultans) yang sering disebut juga sebagai sintesa kreatif (the principle of creative synthesis). Yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemen-elemen lainnya.

2. HUkum hubungan psikis (the law of psychis relations), yaitu bahwa sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemen-elemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya.

3. Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast), yaitu bahwa elemen-elemen saling memperkuat satu sama lain.

2 Jenis Asosiasi  menurut wundt

1. Asosiasi persepsi langsung (Immediate perceptual association), yang terdiri dari:
a. Fusi (fusion), percampuran antara dua elemen kesadaran, sehingga dua-duanya melebur jadi satu, tidak lagi independen, atau salah satu sangat dominan sehingga sifat elemen yang lain hilang sama sekali, masuk kedalam elemen yang dominan itu.

b. Asimilasi, yaitu dua elemen masih saling independen, sama kuat, dan dihubungkan satu sama lain karena ada persamaan-persamaan (similarity), atau karena adanya kontras yang mencolok.

c. Komplikasi (complication), yaitu asimilasi antar indra-indra yang berbeda, misalnya asimilasi antara sesuatu yang didapat dari indra penglihatan dengan hal lain yang diperoleh dari indra pendengaran.

2. Asosiasi memori (memorial association), yaitu asosiasi yang tidak segera, melainkan terjadi dalam ingatan, antara elemen-elemen yang terlebih dahulu disimpan dalam ingatan. Jenisa asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikannya oleh seorang yang bernama Ebbinghaus.

2  Jenis Apresiasi sebagai fenomena menurut Wundt:

a. Lapangan kesadaran (field of consciousness atau blickfield), yaitu segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indra kita, yang disebut dngan persepsi menurut Wundt.
b. Pusat kesadaran (focus of consciousness atau blickpunkd), yaitu sebagian dari persepsi yang secara aktif kita perhatikan benar-benar, disebut oleh Wundt dengan nama apersepsi. Hal-hal yang termasuk dalam pusat kesadaran ini disebut juga dengan perhatian atau attention.


2  Fungsi apersepsi sebagai kognisi menurut Wundt:

a. analisa, yaitu menguraikan data-data yag tertangkap oleh pancaindra dan memberikan peniaian (judgement).
b. sintesa, yaitu mempersatukan data-data yang saling berhubungan dan menyusunya menjadi konsep.  Quotes dari Wilhelm Wundt:













                                                     Edward Bradford Titchener (1867-1927)

Lahir di Chichester, Inggris pada tanggal 11 Januari 1867 dan meninggal di New York pada tanggal 3 Agustus 1927. Dia pernah belajar filsafat di Oxford selama 5 tahun lalu pergi ke Leipzig untuk belajar pada Wundt. Jasanya sangat besar dan dihargai oleh psikologi di Amerika Serikat karena telah menerjemahkan karya-karya Wundt ke dalam bahasa Inggris agar bisa dibaca oleh orang lain yang tidak mengerti bahasa Jerman.
            Titchener tidak selamanya setuju dengan ajaran Wundt, hal ini ditegaskan dalam bukunya yang berjudul Experimental Psychology, dimana Titchener menegaskan definisi eksperimen menurut Wundt yang menentang eksperimen-eksperimen dengan hewan, orang-orang abnormal dan anaka-anak, padahal eksperimen-eksperimen seperti ini yang justru akan dilakukan oleh para penganut Fungsionalisme.
            Menurut Tichener hanya ada satu pasang kutub emosi taitu “lust-unlust”. Dan dua pasang kutub yang lain dikembalikan kepada lust-unlust. Dan perbedaan lainnya adalah dalam hal perhatian (attention).



Perbedaan aliran strukturalisme dan fungsionalisme dari dialog Titchner dengan penganut-penganut fungsionalisme di Amerika Serikat, yaitu


STRUKTURALISME
FUNGSIONALISME
Cara pendekatan
Struktural, Pengalaman kesadaran dianalisa untuk diketahui strukturnya.
Mempelajari fungsi tingkah laku dalam hubungan dengan lingkungan fisik maupun sosial
Pertanyaan dasar
Apakah jiwa itu ?
Untuk apakah tingkah dasar laku itu ?
Titik berat
Isi kesadaran
Aksi atau perbuatan
Perumusan tentang jiwa
Jiwa adalah jumlah dari pengalaman-pengalaman kesadaran.
Jiwa adalah penjaga kelangsungan hidup seseorang yang memungkinkan orang itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.





Hermann Ebbinghaus (1850-1909)

Lahir di Barmen pada tanggal 24 Januari 1850 dan meninggal di Halle, pada tanggal 26 Februari 1909. Dia adalah salah satu pelapor dan pendiri Psikologi Eksperimen, dan orang pertama yang melakukan penelitian eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan (memory). Beliau adalah Profesor dari Bresalai dan Halle.
           

Eksperimen Kurve Retensi dari Ebbinghaus    


                                                                                                               

Sangat jelas terlihat dari kurve tersebut bahwa apa yang sudah dipelajari akan dilupakan mula-mula banyak sekali yang dilupakan, sehingga kurve tanpak menurun, tetapi makin lama penurunan itu makin berkurang, sehingga pada suatu waktu tertentu tercapai sejumlah kata-kata yang diingat ters untuk wakyi yang lama. Dengan kata lain, pada suatu titik tertentu tercapai jumlah yang konstan dari kata-kata yang diingat.
            Lalu Ebbinghaus mengemukakan hukumnya tentang rasio antara hal-hal yang dipelajari dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari hal-hal itu sebagaiberikut : Makin banyak hal yang harus dipelajari, makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya secara sebanding. Hukum ini disebut sebagai Hukum Ebbinghaus. Dapat disimpulkan bahwa Ebbinghaus berpendirian bahwa proses mengingat dan proses lupa terjadi secara otomatis  atau dengan sendirinya dan mekanistis.




Georg Elias Müller (1850-1934)

Lahir di Grimma Jerman pada tanggal 20 Juli1850 dan meninggal pada tanggal 23 Desember 1934 di Gottingen Jerman. Dia adalah salah satu sarjana lulusan Leipzig dan Gottingen University dalam bidang filsafat dan sejarah. Pada tahun 1873 ia mencapai gelar doctor dengan tesis yang berjudul “Sensory Attention”. Dan itulah yang mengangkat dia sebagai tokoh psokologi, bahkan sering dianggap sebagai salah satu pelopor Psikologi Eksperimen sebagaimana halnya dengan Wundt.  
            Müller pernah menjadi dosen di Gottingen dan guru dari Külpe yang memberikan sumbangannya kepada psikologi khususnya dalam psikofisik, ingatan dan persepsi visual.
            Dalam bukunya yang berjudul On the Fundamental of Psychophyics (1878) dan Standpoints and Facts of psychophysical Methodology (1903) ia menentang hokum Qeber-Fechner dan mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hokum psikopisik dari hubungan antara persepsi dan rangsangan saraf (neural stimulation). Dia mengatakan bahwa persepsi menimbulkan jeja-jejak tertentu pada otak, seperti lensa kamera yang menimbulkan jejak-jejak gambar tertentu pada film dalam kamera. Prinsip ini kemudian akan menjadi dasar dari prinsip isomotfi dari psikologi Gesalt.
            G.E Müller melanjutkan karya-karya Ebbinghaus tenang ingatan dan mengemukakan “Ther Right Associative Procedure” yang menyaakan bahwa proses mengingat dan lupa tidak semata-mata mekanistis dan otomatis, tetapi ada unsur aktivitas individu yang bersangkutan. Proses mengingat ada unsur aktifnya, karena mengandung asosiasi. Hal-hal yang dapat diasosiasikan akan lebih mudah diingat. Proses lupa bersifat aktif juga, karena adanya unsur hambatan (retroactive inhibition), yaitu rangsang-rangsang yang dating kemudian menghambat ingatan terhadap hal-hal yang sudah terlebih dahulu ada. Perbedaan lain dengan Ebbinghaus adalah bahwa Müller menggunakan pula hasil introspeksi sebagai bahan studinya selain menggunakan data-data obyektif.

Oswald Külpe(1862-1915)
Lahir di Candau pada tanggal 3 agustus 1862 dan meninggal pada tanggal 30 zdesember 1915, di Munch, pada awalnya dia adalah sorang sejarawan  kemudian, dia belajar Psikologi pada Wundt di Leipzig, lalu belajar pada G.E Müller di Gottingen. Pada tahun 1887 mendapatkan gelar doctor dan telah menjadi asisten dosen Wundt selama delapan tahun. Lalu dia menjadi professor di Wurzburg dan mendirikan laboratorium yang kemudian menjadi pusat kegiatan aliran “Psikologi Wurzburg”.
            Buah pemikiran Külpe yang terbesar adalah meletakkan dasar stuudi tentang proses berpikir. Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul On the Modern Psychology of Thought, dia mengemukakan bahwa proses berpikir yang tinggi tidak terkait pada pengindraan dan dapat pula diselidiki secara eksperimental. Berbeda dengan Wundt yang berpendapat bahwa setiap proses berpikir hanya dapat diselidiki melalui pengindraan atau bayangan (image dari pengindraan itu.
            Külpe telah mengadakan eksperimen-eksperimen dengan menggunakan metode intropeksi eksperimental yang sistematis, dimana orang  yang sedang melakukan percobaan diminta untuk menceritakan kembali penghayatannya selama melakukan tugas-tugas yang rumit. Dengan metode itulah dia berhasil membuktikan bawa proses berpikir adalah bebas dari pengindraan (sensation free atau imageless).




Karl Buhler (1879-1963)



Lahir di Meckesheim, Baden, Jerman pada tahun 1879 dan meninggal di Los Angeles, California pada tanggal 23 October 1963 di usianya yang ke 84 tahun, dia pernah bersekolah di Freiburg University, Vienna University dan Southern California University.
Dia menentang elementisme dan sensualisme, pendekatannya terhadap masalah kejiwaan adalah dengan pendekatan holistic. Dimana proses kejiwaan harus didekati, dilihat dan dianggap sebagau suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit). Dari Buhlerlah kemudian munculnya aliran Ganzheit.

Buah pemikiran :
(spoken language) atau usaha untuk meneliti bahasa dari sudut pandang psikologi.



Tokoh Fungsionalisme

William James (1842-1910)
Lahir pada tanggal 1 Novemer 1842 di New York City, dan meninggal pada tangal 16 Agustus di Mount Chocura, New Hampshire, Amerika Serikat.  Pada tahun 1861 dia masuk Universitas Harvard. Awalnya James mempelajari ilmu kimia, kemudian anatomi perbanfingan, biologi dan ilmu faal, lalu masuk ke fakultas ilmu kedokteran di Harvard.
James mendirikan Laboratorium pertama di dunia pada tahun 1875, Bukunya yang berjudul Principles of Psychology (1890)

 merupakan dasar bagi psikologi modern.

James adalah pelopor psikologi Amerika dan sering disejajarkan dengan Wundt di Jerman. 
Salah satu teori William James adalah hubungan antara perubahan fisiologis dengan keadaan emosional. Teori tersebut pada awalnya dikemukakan oleh filsuf Denmark, Carl Large. Carl Large mengemukakan bahwa emosi itu identic dengan perubahan-perubahan dalam system peredaran darah.                       
Temuan ini kemudian dikembangkan oleh James yang kemudian mengemukakan teori bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan dari luar. Contohnya bila seseorang sedang menonton sinetron yang mengharukan, ia merasakan emosi sedih dan haru lalu keluar air mata.
                                                      James juga mengembangkan teori tentang kesadaran dan konsep diri (self). Ia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya mempertahannkakn jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran bukan sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses yang terus mengalir. Oleh karena itu sifatnya yang berubah setiap saat berarti tidak ada keadaan tentu. Pengetahuan tentang kesadaran tidak dapat diterangkan tanpa mempelajari keadaan-keadaan tentu dari kesadaran itu sendiri. Mengenai konsep diri, William James membedakan dua aspek diri yang berbeda tetapi tidak terpisahkan, yaitu aku (I) adalah diri sebagai yang mengetahui suatu dan Aku social (social atau me) adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material, social maupun spiritual.





John Dewey (1859-1952)
Lahir pada tanggal 20 oktober 1859 di Burlington, Vermont dan meninggal di New York pada usianya yang ke-92 tahun tanggal 1 Juni 1952. John Dewey telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Vermont dan Universitas Johns Hopikins lalu dia menjadi guru besar di Chicago. Pada tahun 1886 ia menulis buku psikologi tentang psikologi untuk memperkenalkan bagaimana cara orang Amerika mempelajari Psikologi, yaitu dengan mengutamakan pradigmatisme.
Bagi pada sarjana psikologi Amerika yang lebih penting adalah menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan apa kegunaan dari jiwa (perilaku) sehingga berdirilah aliran fungsionalisme.
Ia menganjurkan metode “learning by doing” dalam teorinya ia berpendapat bahwa untuk mempelajari sesuatu, orang tidak perlu terlalu banyak mempelajarinya melainkan dengan cara langsung mengerjakan tugas (pekerjaan). Dengan cara demikian orang akan dengan sendirinya menguasai gerakan-gerakan atau perbuatan-perbuatan yang tepat, sehingga ia akan menguasai kemampuan yang diharapkan.
                Sikap pradigmatisme dari Dewey ini didasari antara lain oleh pemikiran filsafatnya bahwa “manusia selalu berpikir tentang perubahan.” Dewey berpendapat bahhwa segala pemikiran dan segala perbuaan selalu bertujuan atau memiliki tujuan. Maka ia menentang elementisme. Dalam bukunya yang berjudul The Reflexes are Concept (1896), ia menjelaskan bahwa perilaku tidak dapat dipisahkan dari rangsangan dan tidak diuraikan dalam elemen-elemen perilaku yang lebih kecil. Perilaku (respons) dan rangsang (stimulus) adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebab stimulus itu ada bila ada respons, demikian pula respons tidak akan terjadi bila tidak ada stimulus. Oleh karena itu, kita harus memandang respons dan stimulus sebagai suatu totalitas. Pandangan ini kelak menumbuhkan teori psikologi gestalt.



James Rowland Angell (1869-1949)

     

Lahir di Burlington, Vermont pada tanggal 8 Mei 1921 dan meninggal pada tanggal 4 Maret 1949 pada usianya yang ke 79 tahun. Angell adalah lulusan dari Universitas Michigan. Sejak tahun 1906 Angell menjadi Presiden dari American Psichological Assosiation (APA). Dia adalah pemimpin yang berhasil mempersatukan sarjana-sarjana di Chicago dan cukup disegani karena kewibawaannya.
Angell dikenal dengan paper-nya yang berjudul “The Province of Functional Psychology” dan mengemukakan tiga macam pandangan terhadao fungsionalisme:

1. Fungsionalisme adalah psikologi tenang aktivitas bekerjanya jiwa (mental), sebagai lawan terhadap psikologi tentang elemen-elemen mental.

2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadaran, dimana jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkungan dan kebutuhan-kebutuhan organisme. Teori ini disebut juga dengan teori emergensi dari kesadaran. Untuk keadaan yang tidak bersifat emergensi (darurat) yang berfungsi bukan emergensi tetapi kebiasaan (habit).

3. Fungsionalisme adalahpsikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan organisme yang terdiri dari badan dan jiwa. Ia mempelajari pula hal-ha di luar kesadaran, misalnya kebiasaan (habit) dan setengah sadar.




James McKeen Cattell (1860-1944)


Lahir pada tanggal 25 Mei 1860 di Pennsylvania dan meninggal pada tanggal 20 Januari 1944 di New Jersey, Amerika Serikat. Ia pernah menjadi mahasiswa di Eropa dan pernah belajar di Universitas-universitas Gottingen, Leipzig, Paris dan Janewa. Ia pernah menjadi murid Wundt dan Lotze. Ciri khas aliran ini adalah kebebasan dalam mempelajari perilaku yang dicerminkan dalam dua pandangan tentang fungsionalisme, yaitu:
1. Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualism, karena manusia sebagai keseluruhan, merupakan kesatuan.

2. Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari perilaku karena yang pentig adalah fungsi prilaku, jadi yang harus dipelajari adalah hubungan (kolerasi) antara satu perilaku dengan perilaku lainnya, atau suatu perilaku dengan satu hal yang terjadi di lingkungan.

Karena sifatnya yang praktis dan pragmatis, maka aliran fungsionalisme merangsang tumbuhnya cabang-cabang psikologi, seperti psikologi abnormal, psikologi klinis, psikologi industry, psikologi pendidikan, dan sebagainya. Cattel tidak selalu setuju dengan teori Wundt, khususnya mengenai individu. Cattel melakukan percobaan-percobaan untuk menemukan kapasitas individu. Dan hasilnya adalah, iya berhasil menciptakan alat ukur kapasitas dan kemampuan individual yang kemudian disebut sebagai psikotest.

Quotes : “I felt myself making brilliant discoveries in science and philosophy. My only fear being that I could not remember them until morning” James McKeen Cattell (D. Schultz, S. Schultz p.219).






Edward Lee Thorndike (1874-1949)


Thorndike lahr di Williamsburg pada tanggal 31 Agustus 1874 dan meninggal di Montrose, New York pada tanggal 10 Agustus 1949, Ia menyelesaikan pendidikannya di Harvard dan termasuk salah satu tokoh aliran fungsionalisme kelompok Columbia. Setelah itu da bekerja di Teacher’s College od Columbia dibawah pimpinan JM Cattel. Thorndike berminat untuk mempelajari proses pelajar, pendidikan dan intelegensi. Pada tahun 1898, ia menerbitkan hasil penelitiannya tentang prilaku beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing dan burung yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianutnya, yaitu bahwa belajar itu adalah asosiasi.
            Buah pemikiran Edward Lee Thorndike:
Suatu stimulus (S) akan menimbulkan respons (R) tertentu, yang seringkali disebut dengan teori S-R. dalam teori ini dikatakan bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewan, orang) itu belajar dengan cara coba-coba (trial and error) atau organisme akan mengeluarkan berbagai prilaku dari kumpulan prilaku yang ada padanya untuk memecahkan masalah yang baru dihadapi. Salah stau atau beberapa prilaku tersebut secara kebetulan dapat memberikan solusi yang sesuai dan berdasarkan pengamatan tersebut maka dalam menghadapi situasi masalah adalah yang serupa.
            Dalam proses belajar yang mengikuti prinsip coba-coba ini, ada beberapa hukum yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike:
a. Hukum Efek (the law of effect): intensitas hubungan antara S dan R akan meningkat apabila hubungan itu diikuti oleh keadaan yang menyenangkan, dan sebaliknya.
b. Hukum Latihan terdiri dari dua hukum, yaitu the law of exercise dan the law of use disuse: hubungan antara S-R melemah bila tidak dilatih atau dilakukan  berulang-ulang karena kegunaan (peranan) R terhadap suatu S tertentu dalam hal yang terakhir ini makin lama makin kecil pada organisme yang bersangkutan (karena system respons tidak sering dilakukan).


Robert Serrions Woodworth (1869-1962)

Lahir di Balchertown, Massachusetts pada taggal 17 Oktober tahun1869 dan meninggal pada 4 Juli 1962 di New York. Woodworth mendapat gelar M.A. dari Universitas Harvard di tahun 1897, dan kemudian mendapatkan gelar Ph.D pada tahun 1912.
            Meskipun Woodworth penganut fungsionalisme, ia merasa tidak cukup dengan mempelajari S-R saja, ia mempelajari dinamika hubungan S-R. bagaimana terjadinya hubungan itu, bagaimana perkembangan hubungannya dalam situasi yang berubah-ubah. Menurut Woodworth hal itu harus dipelajari bila ingin mengenali perilaku manusia dengan baik. Dalam karyanya yang berjudul Dynamic Psychology (1918) membawa Woodworth juga patut digolongkan kedalam penganut psikodinamik. Woodworth memiliki pendirian bahwa metode instropesksi tidak mesti harus di buang begitu saja dalam penelitian psikologi. Bahkan untuk mempelajari motivasi, yaitu suatu hal yang mendasari tingkah laku, seorang oeneliti harus menggunaka metode intopeksi ini. Minatnya akan motivasi membuat Woodworth dikenal sebagai tokoh yang merintis ilmu tentang motif.





Daftar Referensi : - Sarwono, Sarlito W(2002). Berkenalan Dengan Aliran Dan Tokoh-tokoh Psikologi. Bulan bintang. Jakarta. ISBN:9794182524 3 

- Sumanto (2013). Psikologi Umum. Buku Seru. Jakarta. ISBN:602-9324-43-8











8 komentar:

  1. hai nadhifa :) ini postingan nya bagus, boleh nanya ? copas atau apa nih ? hehe, ohya sehat selalu yah :)

    BalasHapus
  2. terus terang ane ga gitu ngerti tentang psikologi..
    but.. artikel yang sangat bagus.. keep posting yah..:D

    BalasHapus
  3. hmm, boleh ya berkomentar atau bertanya :) dari post yang kamu bikin tentang "Mengenal Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi" pasti kamu sebelumnya sudah membaca, memahami, dan mempelajari hal tersebut. aku cuma mau tanya, boleh dijawab atau tidak silahkan kamu yang menentukan. dari kamu nge-post hal tersebut, tujuan dari post-ingan kamu untuk siapa? apa manfaat dari post-ingan kamu bagi pembaca? apa kesimpulan dari "Mengenal Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi" (di simpulkan dari kata-katamu sendiri)?

    mungkin itu aja, disini kita harus saling belajar. wajar ya kalau ada yang salah-salah (tahap atau proses suatu pembelajaran)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tujuan postingan ya jelaslah untuk pembaca, terutama mahasiswa yang butuh referensi nya, manfaatnya? Mungkin bagi anak psikologi ini bisa dijadikan referensi tugas entah itu hasil copas apa enggak yang pentingkan ada info penting di dalamnya

      Hapus
  4. Baru bikin blog ya...?? bagus ko'... ^_^

    BalasHapus
  5. Cuman mau bilang kalau itu bukan foto Georg Elias Müller tapi George Ferdinand Müller.

    BalasHapus